Kamis, 18 Oktober 2012

10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah


Dzulhijjah merupakan salah satu bulan istimewa dalam Islam. Terutama, pada sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah itu. Setidaknya, ada 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah sebagai berikut :

1. Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah merupakan waktu yang mulia dan barakah
Keutamaan pertama dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, bahwa waktu itu adalah waktu yang mulia dan barakah.

Bukti kemuliaan ini adalah sumpah Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an al-Karim.

وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ

Demi fajar, dan malam yang sepuluh (QS. Al-Fajr: 1-2)

“Wa layaalin ‘asr (dan malam yang sepuluh)," kata Imam al-Thabari dalam tafsirnya,"adalah adalah malam-malam sepuluh Dzulhijjah berdasarkan kesepakatan hujjah dari ahli tafsir.”

Ibnu Katsir juga menjelaskan hal yang sama dalam tafsir Qur'anil adhim. “Dan malam-malam yang sepuluh," tulisnya, "adalah sepuluh (hari pertama) Dzulhijjah sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan lebih dari satu ulama salaf dan khalaf.”

2. Amal pada Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah paling dicintai Allah
Keutamaan kedua dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, bahwa amal di waktu itu paling dicintai Allah Ta'ala.

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

“Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).

3. Haji dilakukan dalam waktu itu
Keutamaan ketiga dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, bahwa di waktu itulah disyariatkan Ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima.

4. Di dalamnya ada hari Arafah
Keutamaan keempat dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, pada waktu itu ada hari Arafah, yaitu jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari itu jama'ah haji diwajibkan melakukan wukuf yang merupakan puncak ibadah haji. Sedangkan bagi umat Islam yang tidak sedang menjalankan ibadah haji disunnah melakukan puasa arafah yang keutamaannya dapat menghapus dosa selama dua tahun.

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)

5. Pahala Amal di Hari-hari itu dilipatgandakan
Keutamaan kelima dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, amal-amal pada hari itu dilipatgandakan pahalanya, baik amal di siang hari maupun amal di malam hari.

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيهَا مِنْ عَشْرِ ذِى الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk digunakan beribadah sebagaimana halnya hari-hari sepuluh Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa selama satu tahun dan shalat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan shalat pada malam lailatul qadar. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Baihaqi)

Tentu saja, ada pengecualian untuk puasa pada tanggal 10 Dzulhijjah karena pada hari itu diharamkan berpuasa.

6. Keistimewaan membaca tahlil, takbir dan tahmid
Keutamaan keenam dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, istimewanya waktu itu untuk membaca tahlil, takbir dan tahmid sehingga Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk memperbanyaknya.

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمَ عِنْدَ اللَّهِ وَلاَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

Tidak ada hari-ahri yang dianggap lebih agung oleh Allah SWT dan lebih disukai untuk digunakan sebagai tempat beramal sebagaimana hari pertama hingga kesepuluh Dzulhijjah ini. Karenanya, perbanyaklah pada hari-hari itu bacaan tahlil, takbir, dan tahmid. (HR. Ahmad)

7. Di dalamnya ada Idul Adha
Keutamaan ketujuh dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, pada akhir waktu itu yaitu tanggal 10 Dzulhijjah adalah Hari raya Idul Adha yang merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat Islam.

8. Di dalamnya disyariatkan ibadah udhiyah (berkurban)
Keutamaan kedelapan dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah, disyariatkannya ibadah udhiyah. Yaitu menyembelih kurban -baik unta, sapi atau kambing- yang dimulai pada tanggal 10 Dzulhijjah itu.

9. Disyariatkannya Takbir Muthlaq
Keutamaan kesembilan dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah disyariatkannya takbir muthlaq (setiap saat) dan muqayyad (setelah shalat fardhu). Kesempatan bertakbir ini jauh lebih panjang daripada Idul Fitri.

Ibnu Taimiyah dalam majmu' Fatawa menjelaskan, "Hendaklah takbir dilakukan mulai dari waktu fajar hari Arafah sampai akhir hari Tasyriq ( tanggal 11,12,13 Dzulhijjah), dilakukan setiap selesai mengerjakan shalat, dan disyariatkan bagi setiap orang untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika keluar untuk shalat Id. Ini merupakan kesepakatan para imam yang empat".

10. Berkumpulnya Induk-induk Ibadah
Keutamaan kesepuluh dari 10 Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah adalah berkumpulnya induk-induk ibadah pada waktu itu. Sebab inilah yang menjadikan 10 hari pertama bulan Dzhulhijjah begitu istimewa.

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, “Tampaknya sebab yang menjadikan istimewanya sepuluh hari (pertama) Dzulhijjah adalah karena padanya terkumpul ibadah-ibadah induk (besar), yaitu: shalat, puasa, sedekah dan haji, yang (semua) ini tidak terdapat pada hari-hari yang lain.”

Sumber :http://www.bersamadakwah.com/2011/10/10-keutamaan-sepuluh-hari-pertama-bulan.html

Masih hari ke-2 dan belum terlambat untuk kita melakukan amalan-amalan di bulan yang mulia ini. Selamat ber-Fastabiqul khoirot.

Senin, 01 Oktober 2012

Lima Perkara


Lima perkara yang dicintai dan lima perkara yang akan dilupakan :

Akan datang pada umatku suatu masa yang mana umatku mencintai lima perkara dan melupakan lima perkara lainnya yaitu :
1. Mereka mencintai dunia dengan melupakan akhirat
2. Mereka mencintai kehidupan dunia dengan melupakan kematian
3. Mereka mencintai rumah yang megah dengan melupakan kubur
4. Mereka mencintai harta benda dengan melupakan hisab (pertanggungjawabannya), 
5. Mereka mencintai makhluk dengan melupakan khaliqnya yaitu Allah
- Rasuluullah saw-

Maka, mulai dari sekarang marilah kita membiasakan diri mengingat akhirat, mengingat kematian, mengingat kubur, mengingat hisab dan yang terpenting mencintai Sang Pemilik Cinta.. 

Innallaha ma'ana..

Kami anak ROHIS

Kami anak ROHIS
Akidah kami bersih terhadap hal-hal yang bersifat magis
Baik itu jimat, wapak, jirim, ataupun keris apalagi penggaris
Pedoman hidup kami adalah Al Qur'an dan Al Hadits
Kami bukan kalangan alkoholis
Boro-boro untuk beralkohol ria, untuk uang jajan pun kami masih mengemis.

Kami anak ROHIS
Ada seorang nenek bernama Sydney Jones yang menuduh kami radikalis
Padahal kami hanyalah sekumpulan aktivis
Tentunya aktivis Islam bukannya aktivis secularis, pluralis, liberalis, apalagi satanis
Kami hanya dapat berharap mudah-mudahan masyarakat tidak termakan isu tersebut yang buat kami menjadi miris.


Kami anak ROHIS
Dandanan kalangan pria kami atau biasa disebut ikhwan umumnya khas dengan jenggot klimis nan tipis
Sedangkan kaum hawa atau akhwatnya biasanya terlihat dengan jilbabnya yang terlihat maksimalis
Tapi hal itu tidaklah mutlak, so santai saja buat para bro n' sis.


Kami anak ROHIS
Murobbi kami selalu bercerita bahwa kami adalah pewaris
Pewaris risalah para nabi dan Rosul dari zaman nabi Adam sampai sayyiduna Muhammad SAW Al-Quraisy
Untuk itulah kami dididik menjadi pemuda yang loyalis
Loyalis kepada Allah dan Rosul-Nya serta berlepas dari paham-paham yang tidak Islamis.


Kami anak ROHIS
Bukanlah segerombolan selebritis
Yang kerjaannya update status di jagad virtual agar dibilang eksis
Yang cuman bisa basa-basi kebaikan share pilu, nestapa, atau apa saja hal-hal yang berbau melankolis
Buat kami yang terpenting adalah aksi nyata bukan bualan besar yang manis serta bombastis.


Kami anak ROHIS
Tongkrongan kami jauh dari kafe, mal, bar, diskotik ataupun di halte bis
Biasanya kami paling suka duduk di masjid atau juga di majelis-majelis
Kami selalu menjaga diri kami dari hal-hal yang bersifat najis
Baik najis jasmani ataupun psikis.


Kami anak ROHIS
Kami diajarkan untuk dapat bersifat altruis
Dan membuang jauh-jauh sifat egois
Kami juga diajarkan untuk menjadi golongan yang mukhlis
Tidak mengharapkan imbalan dari manusia yang sifatnya materialis
Walaupun kadang kali uang jajan kami menjadi habis
Tapi, tak apalah yang penting balasan dari Allah berupa surga lengkap dengan para bidadari’s.


Kami anak ROHIS
Karakter masing-masing kami tidaklah sama seperti halnya kue lapis
Ada yang bawaannya serius, rajin, rapat tidur mulu juga ada, ataupun yang humoris
Akan tetapi kami juga dibekali ilmu untuk selalu bersikap idealis
Jangan jadi orang yang pragmatis plus oportunistis
Takutnya malah jadi orang-orang yang ikut ketularan virus liberalis
Yang kadang kalo ngomong suka bikin mengekerut alis.


Kami anak ROHIS
Pada kesempatan kali ini kami ingin mengatakan bahwa KAMI BUKAN TERORIS!
Jangan juga men-cap kami sebagai ekstrimis
Hanya dikarenakan perubahan tingkah laku kami yang mungkin terlihat agak lebih agamis
Padahal teroris tulen bin sejati adalah para kaum zionis bengis rasis dan kolonialis.


Kami anak ROHIS
Kami juga ditanamkan nilai-nilai zuhud atau bahasa kerennya adalah askestis
Kami juga menjauhi hal-hal yang sifatnya glamoris
Kami berusaha untuk sejauh mungkin tidak menjadi kaum borjuis
Karena khawatir terkena penyakit wahn atau istilah lainnya hedonis.


Kami anak ROHIS
Kami juga manusia bukannya malaikat yang selalu tampil perfeksionis
Tak sedikit pula diantara kami yang takluk terhadap godaan sang iblis
Dan mereka-mereka itu pun episode dakwahnya berakhir dengan sangat tragis
Yang kalau dituliskan di sini dapat membuat mata menangis.


Kami anak ROHIS
Beberapa kami juga diberikan bakat berbisnis
Selain bisnis ada juga yang bakat menulis
Dan tulisan ini dibuat bukan untuk sekedar narsis-narsis
Ya, ini hanya dibuat sekedar berbagi tentang profil ROHIS.


Oleh : Dinar Zul Akbar
sumber :  http://rimaauliaalkhonsa.blogspot.com/